Kamis, 20 September 2012

Meneguhkan Peran LP Ma'arif NU dalam Dunia Pendidikan

maarif-nu.or.id - Sebagai organisasi yang menangui kurang lebih 12 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia, Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) senantiasa merasa perlu untuk berperan aktif dalam menjaga kinerja elemen organisasi di berbagai tingkatan.
Upaya ini dilakukan dalam bentuk rapat koordinasi yang dilakukan secara berkala dengan Pengururus Wilayah dan Cabang di seluruh Indonesia. Sebagaimana rapat koordinasi dengan Pengurus Wilayah LP Ma'arif NU Jawa Tengah pada tanggal Kamis, 06 September 2012 di Kantor PP LP Ma'arif NU, Jl. Amir Hamzah No. 05, Pegangsaan, Jakarta Pusat.
Rapat tersebut membahas isu yang berkembang dan langkah-langkah strategis untuk menguatkan peran pengabdian LP Ma'arif NU Jawa Tengah dalam dunia pendidikan. Hadir dalam rapat tersebut PP LP Ma'arif NU diwakili oleh Drs. H. Muhsin Ibnu Djuhan, MA selaku wakil ketua, Dr. Mamat S. Burhanuddin sebagai sekretaris, dan didampingi oleh Soleh Abwa, MA selaku pengurus, dan Drs. H. Mulyani M. Noor, M.Pd. selaku Ketua PW LP Ma'arif NU.

Panja Madrasah Komsisi VIII DPR RI Mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan PP LP Ma'arif NU

Ma'arif Online - Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengundang Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (PP LP Ma'arif NU) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panja Madrasah dengan tema "Pemetaan Permasalahan dalam Penyelenggaraan Madrasah dan Masukan Terkait dengan Peningkatan Mutu Serta Daya Saing Madrasah", pada hari Selasa (19/9).
Dalam kesempatan ini PP LP Ma'arif NU diwakili oleh Dr. Masduki Baidlawai, KH. Choiron Syakur, Dr. H. Mamat S. Burhanuddin, dan Dr. Fathoni Rodli.
PP LP Ma'arif NU dalam RDP tersebut mengemukakan berbagai persoalan terkait diskriminasi sistem pendidikan nasional. "Persoalan diskriminasi ini berdampak pada mutu madrasah, khsususnya madrasah swasta yang jumlahnya 80% dari jumlah keseluruhan madrasah di Indonesia. Perhatian pemerintah sangat kurang terhadap madrasah swasta, terutama dalam hal alokasi anggaran negara," kata Masduki.

Munas NU: Haram Pilih Pemimpin yang Gagal

Cirebon, NU Online
Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2012 menegaskan hukum haram untuk pemilihan calon pemimpin yang mengabaikan kepentingan rakyat secara umum, cenderung memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi, dan gagal dalam melaksanakan tugas sebelumnya.

Keputusan tersebut dibacakan Sekretaris Komisi Bahtsul Masail ad-Diniyah al-Waqi’iyah KH Arwani Faishal dalam sidang pleno terakhir Munas dan Konbes NU 2012 di Pondok Pesantren Kempek Cirebon, Senin (17/9). Sidang dikuti sedikitnya 600 peserta dari unsur pengurus NU dan ulama-ulama nonstruktural.

LPTNU dan Modernisasi Perguruan Tinggi NU

Selain memiliki ribuan pesantren, NU memiliki jaringan perguruan tinggi yang sangat banyak. Tercatat 215 Perguruan Tinggi menjadi anggota dari Lajnah Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU).

Bagaimana konsep pengembangan Perguruan Tinggi yang saat ini sebagian besar masih berkonsentrasi pada bidang agama, dan bagaimana menghadapi persoalan liberaalisasi pendidikan dan persoalan lainnya, berikut wawancara NU Online dengan Ketua LPTNU Dr H. Nur Ahmad di gedung PBNU, Selasa (26/10).

 
Bagaimana upaya pengembangan perguruan tinggi NU?

Indonesia Segera Miliki Kurikulum Pendidikan Baru

kompas.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh menyampaikan, kurikulum pendidikan nasional yang baru akan selesai digodok pada Februari 2013. Kurikulum baru itu rencananya segera diterapkan setelah melewati uji publik beberapa bulan sebelumnya. "Pembahasannya masih berlangsung, nanti akan diuji publik, dan Februari 2013 semuanya akan rampung," kata Nuh, di Jakarta, Rabu (19/9/2012).

Presiden SBY: Pemerintah Satu Hati dengan NU

Cirebon (Pinmas)—Cirebon-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi empat rekomendasi Munas Alim Ulama dan Konbes Nahdlatul Ulama 2012. Dia merasa program-program pemerintah sejalan dengan solusi yang ditawarkan kaum ulama nahdliyin.
Kedatangan Presiden SBY dan ibu negara Ani SBY disambut meriah ribuan kaum nahdliyin di area GOR Pondok Pesantren Ma’had Tarbiyatul Mubtadi’in Kempek, Cirebon. Sebelum memberikan pengarahan dalam kegiatan Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2012 pada pukul 10.30 WIB, terlebih dahulu dia berkeliling area pesantren dengan golf car.

Selasa, 18 September 2012

Puluhan Kyai NU Lampung Doakan KPU Sukses Gelar Pemilu 2014

Jakarta, kpu.go.id - Puluhan kyai Nahdlatul Ulama (NU) dari Provinsi Lampung bersilaturrahim dengan Ketua KPU RI Husni Kamil Manik, Senin (17/9). Dalam kesempatan itu mereka memanjatkan doa agar KPU RI sukses menyelenggarakan pemilu dan proses alih kepemimpinan di tingkat nasional dan lokal berjalan dengan damai.

“Kami mendoakan semoga KPU dapat menyelenggarakan pemilu menjadi lebih baik,” ucap Koordinator rombongan Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se Provinsi Lampung Muhammad Habib usai bertemu dengan Ketua KPU RI. Para kyai dari Lampung ini merupakan rombongan musyawarah nasional alim ulama dan konfrensi besar PBNU di Pondok Pesantren Kempek Pademangan Cirebon.

Senin, 17 September 2012

Pendidikan Gratis Yang Manusiawi

Mantan Presiden Afrika selatan, Nelson Mandela, mengatakan bahwa, pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk menguasai dunia. Tentu saja, hal itu diungkapkan oleh orang yang membebaskan Afrika Selatan dari politik apartheid itu karena mengingat betapa begitu pentingnya peran pendidikan bagi kehidupan manusia. Pendidikan bisa membawa manusia yang tadinya berada di ruang gelap gulita ke ruang yang terang benderang. Dengan pendidikan, manusia bisa terbebas dari belenggu kebodohan, kemiskinan, dan keterpenjaraan pemikiran. Karena pendidikan, jiwa manusia akan tumbuh dan membuat jiwa itu merdeka.
Pendidikan adalah upaya untuk memanusiakan manusia. Dalam bukunya, Pendidikan Yang Memiskinkan (2004, Galang Press), Darmaningtyas menuliskan, "Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik". Dari kedua filosofi pendidikan yang dituliskan di atas, sudah cukup jelas bahwa pendidikan adalah salahsatu kebutuhan primer dalam hampir semua sendi kehidupan manusia.

Pemerintah-Tokoh Agama Bersatu Cegah Konflik

Semarang (Pinmas)—Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Komaruddin Hidayat mengharapkan pemerintah dan tokoh agama bersatu dan bekerja sama mencegah terjadinya konflik agama.
“Itu sudah rumus umum. Konflik agama bisa terjadi karena berbagai sebab, pemerintahnya lemah, rakyatnya memang tidak tahu, dan ulama sendiri tidak melindungi umatnya. Semuanya serba mungkin,” katanya di Semarang, Sabtu.
Hal itu diungkapkannya usai Orientasi Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang bertema “Membumikan Nilai Konservasi dalam Pendidikan Karakter Melalui Profesionalisasi Pendidi dan Tenaga Kependidikan.
Menurut Komaruddin, perlu disadari bahwa Negara Indonesia sejak lahirnya memang sudah majemuk, dan sudah menjadi kesepakatan dan janji untuk menjaga kemajemukan sesuai dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
“Ini memerlukan kesadaran, komitmen, dan janji untuk melindungi pemerintah untuk melindungi warga negaranya tanpa memandang agama, dan sebagainya. Siapa yang melanggar hukum ya harus ditindak tegas,” katanya.
Umat beragama, kata dia, harus sadar hidup dalam negara yang majemuk dan bersama-sama menjaga kemajemukan, seperti menjaga ekspresi keagamaan sesuai dengan ranahnya, yakni ranah komunitas terbatasnya atau ranah publik.
“Kalau orang yakin agamanya paling benar ya sah-sah saja, boleh-boleh saja. Tetapi ekspresinya dalam beragama tetap ada aturannya, jika untuk dirinya sendiri, sesama warga seagama, dan komunitasnya silakan saja,” katanya.
Namun, kata dia, jika sudah masuk wilayah publik harus menjaga kemajemukan, jangan kemudian menciptakan konflik dengan dalih agama karena sama saja tidak paham dengan asal usul Negara Indonesia yang memang majemuk.
“Kelompok agama, etnis, dan sebagainya memberi kontribusi terbaik bagi bangsa. Membutuhkan keikhlasan, agama kan juga mengajarkan keikhlasan, misalnya menjaga pikiran yang baik, menjadi warga negara yang baik,” katanya.
Jika perbedaan agama menjadi pembenar untuk konflik, kata dia, hancurlah tatanan sosial, sebab di mana pun pasti ada perbedaan agama, dan Tuhan memang menciptakan manusia dalam keberagaman, baik bangsa, suku, dan agama.
“Andaikan Tuhan menghendaki, bisa saja menciptakan umat yang satu. Namun, kenyataannya Tuhan menciptakan umatnya secara plural. Berarti, keragaman, baik flora, fauna, bahasa, budaya, dan agama adalah desain Tuhan,” katanya.
Disinggung maraknya konflik agama, seperti kasus di Sampang, Madura, ia mengatakan konflik agama sudah terjadi sejak dahulu, apalagi kondisi Indonesia yang plural membuat potensi konflik bisa saja muncul di mana-mana.
“Apakah mau terus menerus terjadi seperti ini (konflik agama, red.). Karena itu, pemerintah dan tokoh agama harus bekerja sama mencegah konflik dengan menegakkan wibawa hukum dan etika agama,” kata Komaruddin. (ant/ess)
sumber

KH.Sahal Mahfudh: Reformasi Terbukti Membawa Kemajuan

Cirebon (Pinmas)—Nahdlatul Ulama, organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia, mengakui bahwa reformasi yang bergulir sejak 1998 telah membawa kemajuan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Reformasi yang dimulai dengan amandemen UUD 1945 itu telah terbukti membawa kemajuan yang berarti. Kehidupan bangsa semakin demokratis, berbagai tindakan represi semakin berkurang, kebebasan berorganisasi, menyalurkan aspirasi politik, mengembangkan pendidikan dan dakwah semakin dirasakan oleh rakyat,” kata Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudh saat berpidato pada pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu.
Namun demikian, menurut Kiai Sahal, tidak bisa dipungkiri bahwa ada juga dampak negatif yang timbul dari reformasi yang harus segera dicari pemecahannya, baik dalam bidang politik ketatanegaraan, maupun dalam bidang ekonomi dan kebudayaan.
“Kita tidak boleh menutup mata terhadap kenyataan-kenyataan yang memprihatinkan, sebagai akibat buruk yang tidak kita kehendaki dari reformasi,” tandasnya.
Dikatakannya, amandemen UUD 1945 yang dilakukan dengan tergesa-gesa dan kurang cermat telah melahirkan aturan perundang-undangan yang merugikan rakyat, bangsa dan negara.
Keberadaan Indonesia sebagai negara kesatuan telah mengalami gangguan, ketika kebijakan otonomi daerah dilaksanakan tanpa persiapan sosial yang matang, yang berakibat pada munculnya konflik yang berkepanjangan di banyak daerah.
“Lemahnya kendali pemerintah pusat terhadap sektor-sektor strategis di daerah, telah membuat negara kesatuan ini semakin berjalan ke arah sistem semi federal. Hal ini sangat membahayakan NKRI dengan keanekaragaman etnis dan budayanya,” kata Kiai Sahal.
Demikian pula dengan sistem pemilihan langsung kepala daerah. Pelaksanaan pilkada yang tidak didahului dengan persiapan sosial yang matang, telah menimbulkan berbagai konflik horizontal.
“Di samping itu, sistem ini berimplikasi pada penggunaan politik uang yang sangat meracuni moralitas bangsa. Hal itu juga tidak sesuai dengan demokrasi Pancasila yang menekankan pada sistem permusyawaratan dan perwakilan, bukan pada sistem ‘‘one man one vote’‘,” kata Kiai Sahal.
Menurutnya, untuk memperkuat sistem permusyawaratan dan perwakilan, kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD harus ditata secara proporsional.
“Demikian pula keberadaan kelompok adat dan kelompok minoritas yang tidak terwakili dalam sistem pemilihan saat ini, harus dikukuhkan kembali,” katanya.
Kiai Sahal mengatakan, NU bersama-sama dengan elemen-elemen bangsa yang lain wajib mencarikan solusi bagi masalah-masalah tersebut.
“Untuk itulah, dalam Munas Alim Ulama dan Konbes NU kali ini, NU mengajak agar bangsa ini kembali ke khitthah Indonesia 1945, dalam arti kembali kepada semangat Proklamasi, kembali kepada nilai-nilai Pancasila serta amanat Pembukaan UUD 1945,” katanya.
Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU akan digelar hingga 17 September. Dijadwalkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan hadir di hari terakhir perhelatan tertinggi kedua setelah muktamar itu.(ant/ess)
sumber

Selasa, 11 September 2012

Praktek Demokrasi Di SMAN 1 Toroh Grobogan

Banyak cara yang dapat dilakukan guna meningkatkan pemahaman praktek demokrasi bagi siswa-siswi SMA. Salah satunya yang dilakukan dalam pemilihan Ketua OSIS di SMA Negeri 1 Toroh, Grobogan.
Pendaftaran pemilih, pembentukan panitia penyelenggara, pencalonan, kampanye, pengadaan logistik, pemungutan dan penghitungan suara serta penetapan calon terpilih diselenggarakan oleh Dewan Pemilihan Umum (DPU) pada Pemilihan Ketua Osis SMA Negeri 1 Toroh. Pemungutan dan penghitungan suara dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 22 Juli 2012, yang diikuti oleh 790 pemilih sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) terdiri dari siswa, karyawan, dan guru SMA N 1 Toroh.

Mirip Pemilukada
Tahapan yang dilaksanakan mirip dengan pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Grobogan difasilitasi oleh KPU Kabupaten Grobogan, yang membawa misi untuk memberikan pendidikan pemilih.
Menurut anggota KPU Grobogan Afrosin Arif, “Pelaksanaan pemilihan Ketua Osis SMAN 1 Toroh tersebut memang difasilitasi oleh KPU Kabupaten Grobogan” ujarnya. Sehingga pelaksanaannya pun dibuat sedemikian rupa mirip dengan pelaksanaan Pemilukada.
Lebih lanjut Afrosin menjelaskan, dalam Pemilihan Ketua Osis di SMA Negeri 1 Toroh,  ada pendaftaran pemilih, ada Ketua Dewan Umum (DPU), petugas, bilik suara dan surat suara yang hampir sama saat penyelenggaraan Pemilukada.
“KPU sangat mengapresiasi sekali kegiatan ini, sehingga dari awal selalu memberikan perhatian dan pengarahan karena kegiatan ini merupakan bagian dari pendidikan pemilih. Sehingga diharapkan kedepannya mereka bisa menjadi pemilih yang cerdas,” jelas Afrosin saat mendampingi pelaksanaan Pemilu Ketua OSIS SMAN 1 Toroh kemarin.
Pemilihan Ketua OSIS diikuti oleh empat orang calon yang telah melalui tahapan pendaftaran, penelitian berkas administrasi persyaratan calon, penetapan calon, dan pengundian nomor urut calon. Pelaksanaan kampanye terbuka dilakukan pada saat upacara bendera sehingga semua calon memaparkan visi dan misinya dihadapan seluruh guru, karyawan dan siswa dengan waktu yang diatur sama untuk semua calon. Sebanyak 671 pemilih (85%) menggunakan hak pilih, dan 119 pemilih (15%) tidak menggunakan hak pilihnya. Surat suara tidak sah sebanyak 23 suara. Sementara calon terpilih sebagai ketua OSIS SMAN 1 Toroh yaitu, Wahyu Utomo dengan 286 suara. (KPU Grobogan/Supri/aep)http://kpu-jatengprov.go.id/index.php

KPU Tetapkan 12 Partai Tidak Memenuhi Syarat Pendaftaran

Jakarta, kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapakan, dari 46 partai politik (parpol) yang mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pemilu 2014, yang tidak memenuhi 17 item persyaratan adalah 12 (dua belas) partai.
REKAP PENDAFTARAN PARPOL CALON PESERTA PEMILU 2014 adalah sebagai berikut :

1    Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)    17 Dokumen    Lolos
2    Partai Nasional Demokrat (Nasdem)    17 Dokumen    Lolos
3    Partai Pemuda Indonesia (PPI)    12 Dokumen    Tidak Lolos
4    Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)    17 Dokumen    Lolos
5    Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI)    17 Dokumen    Lolos
6    Partai Kongres    17 Dokumen    Lolos
7    Partai Serikat Independen (SRI)    17 Dokumen    Lolos
8    Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)    17 Dokumen    Lolos
9    Partai Indonesia Sejahtera (PIS)    4 Dokumen    Tidak Lolos
10    Partai Bulan Bintang (PBB)    17 Dokumen    Lolos
11    Partai Pemersatu Bangsa (PPB)    16 Dokumen    Tidak Lolos
12    Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)    17 Dokumen    Lolos
13    Partai Amanat Nasional (PAN)    17 Dokumen    Lolos
14    Partai Golongan Karya (Golkar)    17 Dokumen    Lolos
15    Partai Karya Republik (Pakar)    17 Dokumen    Lolos
16    Partai Nasional Republik (Nasrep)    17 Dokumen    Lolos
17    Partai Keadilan Sejahtera (PKS)    17 Dokumen    Lolos
18    Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)    17 Dokumen    Lolos
19    Partai Demokrasi Pembaruan (PDP)    17 Dokumen    Lolos
20    Partai Buruh    17 Dokumen    Lolos
21    Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia (PKPI)    17 Dokumen    Lolos
22    Partai Pelopor    3 Dokumen    Tidak Lolos
23    Partai Republiku Indonesia    12 Dokumen    Tidak Lolos
24    Partai Demokrat    17 Dokumen    Lolos
25    Partai Damai Sejahtera (PDS)    17 Dokumen    Lolos
26    Partai Republika Nusantara (Republikan)    17 Dokumen    Lolos
27    Partai Islam    16 Dokumen    Tidak Lolos
28    Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme)    17 Dokumen    Lolos
29    Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)    17 Dokumen    Lolos
30    Partai Persatuan Pembangunan (PPP)    17 Dokumen    Lolos
31    Partai Pengusaha Dan Pekerja Indonesia (PPPI)    17 Dokumen    Lolos
32    Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)    17 Dokumen    Lolos
33    Partai Aksi Rakyat (PAR)    6 Dokumen    Tidak Lolos
34    Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)    17 Dokumen    Lolos
35    Partai Merdeka    8 Dokumen    Tidak Lolos
36    Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB)    17 Dokumen    Lolos
37    Partai Republik    17 Dokumen    Lolos
38    Partai Kedaulatan    17 Dokumen    Lolos
39    Partai Persatuan Nasional    17 Dokumen    Lolos
40    Partai Patriot    14 Dokumen    Tidak Lolos
41    Partai Bhinneka Indonesia (PBI)    17 Dokumen    Lolos
42    Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)    17 Dokumen    Lolos
43    Partai Barisan Nasional (Barnas)    15 Dokumen    Tidak Lolos
44    Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK Indonesia)    17 Dokumen    Lolos
45    Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI)    11 Dokumen    Tidak Lolos
46    Partai Matahari Bangsa (PMB)    15 Dokumen    Tidak Lolos

Keterangan:
Jumlah Partai Politik yang mendaftar s/d penutupan, Jumat, 7 September 2012, Pukul 16.00 WIB : 46 Partai Jumlah Partai Politik yang tidak memenuhi 17 item persyaratan pendaftaran : 12 Partai
Jumlah Partai Politik yang dinyatakan terdaftar (memenuhi 17 persyaratan pendaftaran) : (46-12) = 34 Partai
Kepada 34 Partai yang dinyatakan lolos pendaftaran, KPU memberikan perpanjangan waktu hingga tanggal 29 September 2012 untuk melengkapi dokumen persyaratan

Kamis, 06 September 2012

Porseni Madrasah Ibtidaiyah 2012 Provinsi Jawa Tengah

Boyolali - Pekan Olah Raga dan Seni (PORSENI) MI dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, H. Imam Haromain Asy'ari pada sore hari ini (5/9). Kegiatan yang diikuti oleh 1.190 peserta dari 35 Kab/Kota se Jawa Tengah ini diselenggarakan di Asrama Haji Donohudan Boyolali mulai hari ini sampai dengan tanggal 7 September besok.

Ketua Panitia H. Shalehuddin, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan Porseni ini antara lain (1) Memberikan motivasi kepada madrasah untuk secara terus menerus meningkatkan mutu dan prestasi olah raga dan seni bagi peserta sidik dalam upaya mendukung pembangunan terhadap olah raga dan seni di Jawa Tengah, (2) Mengembangkan bakat olah raga dan seni peserta didik MI, sekaligus memberikan citra masyarakat bahwa MI tidak tertinggal dalam bidang olah raga dan seni, (3) Meningkatkan tali persahabatan dan rasa kesatuan antarsiswa Madrasah Ibtidaiyah.

Kegiatan dengan Tema "Dengan PORSENI Madrasah Ibtidaiyah tingkat Provinsi Jawa Tengah, kita wujudkan sportivitas, intelektualitas, dan kreatifitas siswa" ini akan melombakan beberapa cabang olah raga dan seni antara lain bulutangkis, tenis meja, lari 100m dan 200m, cabang seni kaligrafi,  MTQ, dan pidato bahasa Indonesia, Jawa, Arab, dan Inggris.

Imam Haromain dalam amanatnya berharap dengan diadakannya Porseni MI ini akan memacu dan mengembangkan prestasi siswa Madrasah Ibtidaiyah di bidang akhlak mulia, ilmu keagamaan, sains dan teknologi, bahasa dan budaya serta bidang olah raga dan seni.

Olah raga adalah bagian yang sangat penting dari kehidupan manusia yang dicontohkan dan diperintahkan  oleh Rasulullah "Hantarkan anak kalian menjadi generasi yang kuat dengan olah raga renang dan memanah". Disamping olah raga, yang tidak kalah pentingnya adalah olah seni yang akan membawa dan menyempurnakan keindahan akhlak kita yang mulia ini. Pertemuan ini juga menjadi ajang untuk silaturahim dan mengakrabkan antara warga Kementerian Agama khususnya warga Madrasah Ibtidaiyah di Jawa Tengah.

Sebelum Upacara pembukaan diawali dengan penampilan Drum Band siswa MIN Pengging Kab. Boyolali dan pementasan tari topeng ireng dari para siswa MIN Tanduk Ampel Kab. Boyolali..

Usai menyampaikan amanatnya, sebagai tanda dibukanya secara resmi Porseni MI tahun 2012, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama melepas balon dan pemukulan bedug. (fat)

Rabu, 05 September 2012

Sekjen Kemenag : Sudah 300 Guru Madrasah Tersertifikasi

Pendis - "Sampai saat ini sudah sekitar 300 ribu guru madrasah di tanah air yang telah menempuh proses sertifikasi," ungkap Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat PhD. Sampai saat ini Kementerian Agama terus memproses sertifikasi guru madrasah baik guru negeri maupun swasta.

"Jumlah guru madrasah saat ini ada sekitar 650 ribu, memang belum sampai 50 persen yang sudah sertifikasi," kata Bahrul Hayat usai mengisi materi pada workshop peningkatan wawasan penelitian pendidikan agama dan keagamaan, Rabu (29/8) menjelang tengah malam. Kegiatan yang diselenggarakan Pusat Litbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag di Hotel Lor In Sentul, Bogor berlangsung 28-30 Agustus.

"Peningkatan kualitas pendidikan di tanah air tidak terlepas dari perbaikan kualitas guru," ungkap Sekjen, untuk itu diperlukan sertifikasi guru yang tentunya akan meningkatkan kualitas guru. "Proses sertifikasi guru madrasah di lingkungan Kementerian Agama ditargetkan rampung pata tahun 2014," lanjut Sekjen.
Dalam kesempatan itu, Sekjen juga memaparkan tentang buku yang bertajuk Benchmark Internasional Mutu Pendidikan yang ditulisnya bersama Dr Suhendra Yusuf, MA yang mengupas soal kebijakan pendidikan yang dinilai telah bergeser dari input-oriented ke outcome-based.

Menurut alumnus S-2 Universitas Pittsburgh (1989) dan S-3 Universitas Chicago, Amerika Serikat (1992) ini perbaikan dan peningkatan mutu masukan dan proses pendidikan harus merupakan upaya penjabaran untuk mencapai expected outcome tadi. Oleh karena itu, standarisasi expected outcome dalam bentuk kompetensi menjadi titik awal untuk standarisasi masukan dan proses pendidikan.

Selain itu, pada era globalisasi, telah terjadi mutual recognition antar negara tentang kualifikasi lulusan ini, sehingga meniscayakan adanya proses nasionalisasi dan transnasionalisasi kompetensi lulusan lembaga pendidikan. Kompetensi lulusan itu bergeser dari local specific ke global universal sebagai survival kit untuk dapat bertahan pada era mendatang.


Pola pikir ini telah sejak lama menjadi bagian dari diskusi-diskusi pakar pendidikan di Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan International Association for the Evaluation of Education Achievement (IEA), yang kemudian menghasilkan upaya benchmarking internasional mutu pendidikan.

Buku tersebut membahas studi internasional yang diadakan oleh OECD dan IEA, yaitu Program for International Student Assessment (PISA), Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS), dan The Third International Mathematics and Science Study (TIMSS). Hasil studi itu telah mengingatkan bahwa sistem pendidikan di negeri ini perlu penataan baru agar senantiasa berperan merintis dan memantapkan kemajuan kehidupan mendatang dalam peradaban yang tinggi, indah, dan bermartabat.

"Potensi manusia dapat dikembangkan secara proporsional jika, pendidikan, literasi bahasa, matematika dan sains dilakukan secara terintegrasi," kata Sekjen Bahrul Hayat.
(ra/berbagai sumber)

Senin, 03 September 2012

Temu Media Persiapan Pilgub JATENG 2013

Kegiatan persiapan KPU Jateng dalam menghadapi Pilgub JATENG 3013 seyogianya juga dapat diketahui masyarakat luas sebagai konsekuensi bentuk transparansi KPU Jateng. Persiapan penyelenggaraan Pilgub JATENG 2013 mencakup persiapan juknis, program, kegiatan dan anggaran.
Butir persiapan penyelenggaraan Pilgub JATENG 2013 dikemukakan Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah pada kegiatan acara Temu Media di kantor KPU Provinsi Jawa Tengah, Kamis sore (2/8/2012). Puluhan wartawan cetak, radio dan elektronik mengikuti penjelasan yang disampaikan oleh Ketua KPU Jateng M. Fajar Subhi A.K Arif bersama  4 (empat) orang Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah lainnya, Siti Malikhatun, Andreas Pandiangan, Nuswantoro Dwiwarno dan Teguh Purnomo.
Penjelasan diikuti dengan tanya jawab yang lebih mengfokuskan diri pada pembahasan anggaran Pilgub JATENG 2013 yang telah diikuti oleh KPU Provinsi Jawa Tengah bersama TAPD Pemprov. Jateng. “Sampai dengan rapat terakhir anggaran yang telah dibahas dan disepakati adalah Rp. 746.582.197.672 M,” ujar M. Fajar Subhi A.K Arif.
Sambil berbuka puasa bersama, media menyampaikan pertanyaan seputar anggaran yang berbeda dengan yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah selaku Ketua TAPD yang hanya menyediakan anggaran untuk Pilgub JATENG 2013 sebesar Rp 621.888.745.000,-
Perbedaan itulah yang menjadi kendala bagi KPU Provinsi Jawa Tengah mengingat anggaran yang disampaikan Sekda Jateng hanya untuk 1 putaran saja, sedangkan yang diajukan oleh KPU provinsi Jawa Tengah untuk 2 putaran.(KH/aep/ 03/08/2012)

Rapat Pemilukada Bersama 2013

Menindaklanjuti perkembangan pembahasan anggaran Pilgub JATENG 2013, pada tanggal 1 Agustus 2012, bertempat di Kantor KPU Provinsi Jawa Tengah berlangsung Rapat Koordinasi Pemilukada Bersama antara KPU Provinsi Jawa Tengah, KPU Kabupaten Temanggung dan KPU Kabupaten Kudus. Pokok bahasan utama adalah berkaitan dengan anggaran penyelenggaraan Pilgub JATENG 2013 dan Standar Biaya Khusus (SBK).
Penetapan SBK yang akan diusulkan kepada Gubernur Jawa Tengah masih harus menunggu kepastian tersedianya anggaran Pilgub JATENG 2013, baik yang disediakan APBD Provinsi maupun APBD kabupaten.
Selain hal di atas, juga dibahas perihal Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pilgub JATENG 2013, Pilbup TEMANGGUNG 2013 dan Pilbup KUDUS 2013. Sinkronisasi waktu dan kegiatan di masing-masing tahapan dimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindihnya kegiatan Pilgub dan Pilbup yang dapat tidak maksimalnya para penyelenggara di tingkat lapangan. Terlebih lagi dengan terbitnya Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2012 berkenaan dengan Tahapan Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/Kota yang juga dimulai pada bulan September 2012. (KH/aep /02/08/2012)

Pesantren dalam Kesusastraan Indonesia

Tebuireng.org - Sebagai objek sastra, pesantren boleh dikata belum memperoleh perhatian dari para sastrawan kita, padahal banyak di antara mereka yang telah mengenyam kehidupan pesantren. Hanya Djamil Suherman yang pernah melakukan penggarapan di bidang ini, dalam serangkaian cerita pendek di tahun-tahun lima puluhan dan enam puluhan. Juga Mohammad Radjab, sedikit banyak telah menggambarkan tradisi hidup bersurau di kampung, dalam otobiografinya yang berjudul Semasa Kecil di Kampung. Walaupun demikian, karya dua orang penulis itu belum lagi dapat dikatakan berhasil mengungkapkan hidup kejiwaan di pesantren. Paling banyak karya mereka baru memantulkan nostalgia akan masa bahagia yang mereka alami semasa kecil dalam lingkungan pesantren.
Yang ironis, justru sebuah karya pendek yang berhasil menampilkan permasalahan kejiwaan pesantren. Karya itu adalah cerpen Robohnya Surau Kami, oleh A.A. Navis. Permasalahan cerpen ini, yaitu fatalisme yang melanda kehidupan beragama, adalah permasalahan tipikal pesantren. Walaupun latar belakang sosial yang disoroti adalah kehidupan kampung yang "biasa", tetapi jelas sekali cerpen ini dipengaruhi corak kehidupan surau/pesantren di Sumatera Barat.

Negara Islam, Adakah Konsepnya?

Tebuireng.org - Ada pertanyaan sangat menarik untuk diketahui jawabannya; apakah sebenarnya konsep Islam tentang negara? Sampai seberapa jauhkah hal ini dirasakan oleh pemikir Islam sendiri? Dan, apakah konsekuensi dari konsep ini jika memang ada? Rangkaian pertanyaan diatas perlu diajukan disini, karena dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak diajukan pemikiran tentang Negara Islam, yang berimplikasi pada orang yang tidak menggunakan pemikiran itu dinilai telah meninggalkan Islam.
Jawaban-jawaban diatas rangkaian pertanyaan itu dapat disederhanakan dalam pandangan penulis dengan kata-kata : Tidak ada. Penulis beranggapan, Islam sebagai jalan hidup (syari'ah) tidak memiliki konsep yang jelas tantang Negara. Mengapakah Penulis beranggapan demikian? Karena sepanjang hidupnya, penulis telah mencari dengan sia-sia makhluk yang dinamakan Negara Islam itu. Sampai hari inipun ia belum menemukannya, jadi tidak salahlah jika disimpulkan memang Islam tidak memiliki konsep bagaimana negara harus dibuat dan dipertahanan.

Pesan-Pesan K.H. Hasyim Asy'ari 1

Bismillahirrahmanirrahim
Dari yang serendah-rendahnya umat, bahkan orang paling tidak berharga ialah Muhammad Hasyim Asy’ari, semoga Allah swt. mengampuni keturunannya dan seluruh umat muslim. Kepada teman-teman yang mulia dari penduduk tanah Jawa dan sekitarnya, baik ULAMA maupun MASYARAKAT UMUM…
Kepada saudaraku yang mulya kaum Muslimin, demikian juga para ulama dan orang-orang yang masih awam. 
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Sesudah saya mengucapkan salam, telah sampai berita kepada saya bahwa saat ini di antara saudara-saudara masih berkobar bara fitnah dan pertikaian. Lalu saya merenungkan apakah yang menjadi penyebab fitnah dan persilihan itu karena umat di zaman sekaran gini telah berani mengganti dan merubah kitab Allah swt. dan Hadis Rasulullah saw.
Allah swt. berfirman,

Pesan-Pesan K.H. Hasyim Asy'ari (4-Habis)

Wahai para Muslimin..!
Sungguh, kejadian yang terlihat setiap hari, jadikanlah nasehat. Orang yang pandai itu ialah orang yang dapat memanfaatkan dan mengambil faedah dari pengalaman dan kejadian tersebut lebih banyak dari manfaat yang terdapat dalam beberapa khutbahnya juru dakwah dan nasehat orang yang suka memberikan petunjuk.
Inilah beberapa kejadian dan peristiwa yang kita alami setiap waktu. Apakah belum juga tiba saatnya untuk memanfaatkan ibarat percontohan dan memanfaatkan petunjuk? Dan apakah belum juga tiba saatnya kita sadar dan ingat dari suatu situasi mabuk lalu ingat dan sadar dari lupa? Kita tahu dan mengerti bahwa keberuntungan serta kejayaan kita tergantung kepada suasana saling tolong-menolong, tergantung kepada persatuan, tergantung kepada bersih dan sucinya batin kita, serta tergantung kepada kepada ikhlasnya batin kita sekalian. Akankah kita sengaja tetap dalam perpisahan dan tega dalam perpecahan serta ucapan-ucapan yang kosong? Akankah kita tetap dalam kedengkian serta sengaja menyesatkan diri seperti pada waktu-waktu yang telah lalu?

Pesan-Pesan K.H. Hasyim Asy'ari (3)

Wahai para ulama !
Ketika engkau melihat orang-orang yang menjalankan amal menurut pendapat sebagian Imam yang sudah dianggap madzhabnya meskipun dho'if padahal engkau tidak menyetujui tindakannya itu, maka janganlah engkau berbuat kasar dan keras kepada mereka, berikanlah petunjuk kepada mereka dengan cara-cara yang halus dan bijaksana. Namun jika orang-orang tersebut tidak juga mau menuruti nasehatmu, dan petunjukmu, janganlah mereka engkau anggap sebagai musuh. Perumpamaan orang yang melakukan kekerasan dan permusuhan itu seperti orang-orang yang mendirikan bangunan rumah gedung dan istana kemudian merusaknya.
Sekali-kali janganlah yang demikian itu sampai terjadi yang akan menyebabkan perpisahan, perpecahan, perselisihan dan perdebatan. Yang demikian itu adalah suatu kesalahan yang amat berbahaya dan suatu dosa besar yang akan menghancurkan kesatuan umat dan menutup kebaikan dan kejayaan umat.
Oleh karena yang demikian itu, maka Allah melarang hambanya para kaum mukminin berbuat perselisihan dan selalu memberi nasehat betapa buruk akibatnya serta akan menumbuhkan berbagai kejadian dan peristiwa yang menyedihkan.
Allah berfirman: "Dan sekali-kali engkau sekalian jangan berselisih, sebab perselisihan itu akan menimbulkan kerapuhan dan menghilangkan kewibawaan."

Pesan-Pesan K.H. Hasyim Asy'ari (2)

Wahai sekalian manusia..!
Di antara kamu sekalian banyak orang menjadi kafir, bahkan sudah memenuhi berbagai negeri ini, maka siapakah yang akan mengajak berdialog mereka, sarasehan dengan mereka dan siapakah yang memberi petunjuk kepada orang-orang tersebut????
Wahai para ulama!
Untuk urusan seperti ini (membela Al-Quran dan menolak orang yang menodai agama), maka bersungguh-sungguhlah kalian dan silakan kalian berfanatik. Adapun fanatik kalian untuk urusan-urusan agama yang bersifat far'iyyah dan mengarahkan manusia ke madzhab tertentu atau pendapat tertentu, maka itu adalah suatu hal yang tidak akan diterima Allah swt. dan tidak disenangi Rasulullah saw.
Apabila di antara saudara ada yang mengharuskan yang demikian itu, maka tidak lebih dari hanya karena rasa memihak, berebut pengaruh dan karena rasa dengki semata.
Seumpanya saja Imam Syafi'I, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad, Ibnu Hajar dan Imam Ramly masih hidup (di tengah-tengah kita), sungguh, semua mereka tidak akan senang dan sama sekali mengakui perjuangan saudara dan tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah kalian perbuat.

Minggu, 02 September 2012

Penelitian Proses Belajar Agama di MTs Al Mabrur Menco

oleh : Saifuddin Zuhri, S.Pd.I

PENDAHULUAN
Eksistenasi Madrasah Tsanawiyah Al Mabrur Menco Berahan Wetan Wedung Demak dirasa sangat perlu bagi masyarakat Menco pada umumnya dan pengurus yayasan pada khususnya, karena mereka sadar bahwa era globalisasi dan Ilmu Pengetahuan Teknologi Informasi dan Komunikasi menurut masyarakat di Menco khususnya harus cerdas dan berkualitas tidak hanya sekedar kuantitas.
Untuk mencapai tujuan di atas salah satunya yang dominan adalah pendidikan secara formal jenjang pendidikan di bawahnya, pendidikan formal yang paling tepat serta mudah dilaksnakan dengan hasil yang optimal adalah Madrasah Tsanawiyah Kurikulum Nasional, karena mengacu pada Sistem Pendidikan Nasional.
Melihat kenyataan anak-anak tamatan MI banyak yang tidak bisa melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi, karena faktor biaya, disamping tujuan tersebut di atas, maka tersentuhlah Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Al Mabrur untuk mencari alternatif bagaimana mendirikan pendidikan formal sebagai kelanjutan dari pendidikan di bawahnya, akhirnya Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Al Mabrur mengumpulkan ahli pendidikan yang ada di dukuh Menco sebagai narasumber motor potensi mewujudkan cita-cita yang mulia itu serta kelancaran dan kelestariannya, maka disepakatilah berdirinya Madrasah Tsanawiyah Al Mabrur, tepatnya pada tahun 1987.
Beberapa faktor yang menjadi penghambat perkembangan lembaga pendidikan Islam antara lain : kelembagaan yang kurang mapan, dana yang tidak mencukupi untuk operasional, sumber daya manusia baik yang ada di penyelenggara pendidikan (yayasan) maupun tenaga kependidikan yang kurang professional, badan penyelenggara yang kurang berfungsi, sarana dan fasilitas yang sangat terbatas, sistem manajemen yang belum memadai, informasi dan sistem manajemen informasi yang terbatas dan terlambat, kualitas yang belum memenuhi harapan Sistem Pendidikan Nasional, terutama telah diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompentensi (KBK). Sementara masyarakat merasa tidak punya beban untuk berperasserta dalam pengembangan pendidikan Islam.
Salah datu prioritas pembangunan bidang pendidikan di Jawa Tengah adalah meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas di Jawa Tengah diarahkan agar setiap lembaga pendidikan berupaya memberikan jaminan kualitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau masyarakat. Jaminan kualitas tersebut mengandung pengertian bahwa penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah diharapkan sesuai dengan yang seharusnya terjadi dan dapat memenuhi harapan, tuntutan, kebutuhan, serta aspirasi masyarakat.
Agar sasaran peningkatan kualitas sumber daya mabusia ini dapat dicapai secara efektif, dalam pengembangan sistem manajemen pendidikan baik pada jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah, perlu dikembangkan sistem nilai yang berorientasi terhadap upaya memacu pribadi peserta didik yang memiliki karakteristik budaya berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan nalar yang rasional serta memiliki pola sikap dan pola tindak yang mandiri, memiliki wawasan kewiraswastaan yang mendalam, siap mewujudkan etos kerja yang manatap dan mampu mencerminkan watak yang sesuai dengan nilai-nilai luhur agama dan budaya bangsa.