Selasa, 18 September 2012

Puluhan Kyai NU Lampung Doakan KPU Sukses Gelar Pemilu 2014

Jakarta, kpu.go.id - Puluhan kyai Nahdlatul Ulama (NU) dari Provinsi Lampung bersilaturrahim dengan Ketua KPU RI Husni Kamil Manik, Senin (17/9). Dalam kesempatan itu mereka memanjatkan doa agar KPU RI sukses menyelenggarakan pemilu dan proses alih kepemimpinan di tingkat nasional dan lokal berjalan dengan damai.

“Kami mendoakan semoga KPU dapat menyelenggarakan pemilu menjadi lebih baik,” ucap Koordinator rombongan Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se Provinsi Lampung Muhammad Habib usai bertemu dengan Ketua KPU RI. Para kyai dari Lampung ini merupakan rombongan musyawarah nasional alim ulama dan konfrensi besar PBNU di Pondok Pesantren Kempek Pademangan Cirebon.

Ketua KPU RI Husni Kamil Manik berterima kasih atas kesempatan para kyai berkunjung ke kantor KPU. Dia berharap para kyai turut mendorong terciptanya suksesi kepemimpinan baik di level nasional maupun tingkat lokal . “Saya minta kepada warga NU memelihara situasi dan kondisi di daerah. Saya berharap warga NU turut merekat kebersamaan dan memelihara persatuan yang sudah tercipta di tengah-tengah masyarakat. Mohon para kyai menjaga warga kita tidak terjebak dalam konflik,” ujarnya.

Mantan anggota KPU Sumbar dua periode ini berharap Indonesia jangan seperti jazirah Arab yang berdarah-daerah dalam melakukan suksesi kepempimpinan. “Jazirah Arab terus berkonflik, aksi kekerasan terus berlangsung, bahkan berdarah-darah hanya untuk merebut kekuasaan. Kita semua tentunya harus memikirkan rakyat dan umat yang didalamnya banyak warga NU. Peran para kyai dan ustad dalam menciptakan situasi yang aman sangat diharapkan. Warga NU harus menjadi penengah dari setiap konflik yang terjadi,” ujarnya.

Husni mengatakan KPU sebagai penyelenggara akan berupaya menjalankan tugas secara profesional. “Momentum 2014, kita upayakan merupakan penyelenggaran pemilu yang profesional, terpercaya dan lebih baik dari pemilu-pemilu sebelumnya,” ujarnya. Dia menegaskan penyelenggara pemilu di daerah yang menyimpang dari aturan akan ditertibkan sehingga tidak menciderai proses demokrasi.

“Setiap masalah yang muncul dalam penyelenggaraan pemilu sudah ada mekanisme penyelesaiannya. Kita berharap semua pihak menggunakan mekanisme yang sudah ada. Jangan menyeret-nyeret warga masuk ke arena konflik. Kita sebagai warga juga jangan mau terjebak. Bisa jadi mereka yang rebut-ribu itu jusru orang luar,” ujarnya. (*) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar